::selection {background:#FF0000;color:#FFFFFF;} ::-moz-selection {background:#FF0000;color:#FFFFFF;} ::-webkit-selection {background:#FF0000;color:#FFFFFF;}

Halaman

My List bLog

Kamis, 08 November 2012

shaLat,..!!

Jika kamu diliputi ketakutan, dihimpit kesedihan, dan dicekik kerisauan, maka segeralah bangkit untuk melakukan shalat, niscaya jiwa kamu akan kembali tenteram dan tenang. Sesungguhnya, shalat itu---atas izin Allah---sangatlah cukup untuk hanya sekedar menyirnakan kesedihan dan kerisauan.

Shalat khauf diperintahkan untuk dikerjakan pada saat genting. Yakni ketika nyawa terancam oleh hunusan pedang lawan yang dapat menyebabkan kekalahan. Ini merupakan isyarat bahwa sebaik-baik penenang jiwa dan penenteram hati adalah shalat yang khusyu’.
Bagi generasi umat manusia yang sedang banyak menderita penyakit kejiwaan saat ini, hendaklah rajin mengenal mesjid dan menempelkannya diatas lantai tempat sujud dalam rangka meraih ridha dari Rabb-nya. Dengan begitu, niscaya ia akan selamat dari pelbagai himpitan bencana. Akan tetapi, bila ia tidak segera mengerjakan kedua hal tadi, niscaya air matanya justru akan membakar kelopak matanya dan kesedihan akan menghancurkan urat syarafnya. Maka, menjadi semakin jelas bahwa, seseorang tidak memiliki kekuatan apapun yang dapat mengantarkannya kepada ketenangan dan ketentraman hati selain shalat.
Salah satu nikmat Allah yang sangat besar---jika kita mau berpikir---adalah bahwa shalat wajib lima waktu dalam sehari semalam dapat menebus dosa-dosa kita dan mengangkat derajat kita di sisi Rabb kita. Bahkan, shalat lima waktu juga dapat menjadi obat paling mujarab untuk mengobati pelbagai kekalutan yang kita hadapi dan obat yang sangat manjur untuk berbagai macam penyakit yang kita derita. Betapapun, shalat mampu meniupkan ketulusan iman dan kejernihan iman ke dalam relung hati, sehingga hati pun selalu ridha dengan apa saja yang telah ditenyukan Allah.
Lain halnya dengan orang yang senang menjauhi masjid dan meninggalkan shalat. Mereka niscaya akan hidup dari satu kesusahan ke kesusahan yang lain, dari guncangan jiwa yang satu ke guncangan jiwa yang lain, dan dari kesengsaraan yang satu ke kesangsaraan yang lain.

Tidak ada komentar: