Shalat khauf
diperintahkan untuk dikerjakan pada saat genting. Yakni ketika nyawa terancam
oleh hunusan pedang lawan yang dapat menyebabkan kekalahan. Ini merupakan
isyarat bahwa sebaik-baik penenang jiwa dan penenteram hati adalah shalat yang
khusyu’.
Bagi generasi umat manusia yang
sedang banyak menderita penyakit kejiwaan saat ini, hendaklah rajin mengenal
mesjid dan menempelkannya diatas lantai tempat sujud dalam rangka meraih ridha
dari Rabb-nya. Dengan begitu, niscaya ia akan selamat dari pelbagai himpitan
bencana. Akan tetapi, bila ia tidak segera mengerjakan kedua hal tadi, niscaya
air matanya justru akan membakar kelopak matanya dan kesedihan akan
menghancurkan urat syarafnya. Maka, menjadi semakin jelas bahwa, seseorang
tidak memiliki kekuatan apapun yang dapat mengantarkannya kepada ketenangan dan
ketentraman hati selain shalat.
Salah
satu nikmat Allah yang sangat besar---jika kita mau berpikir---adalah bahwa
shalat wajib lima waktu dalam sehari semalam dapat menebus dosa-dosa kita dan
mengangkat derajat kita di sisi Rabb kita. Bahkan, shalat
lima waktu juga dapat menjadi obat paling mujarab untuk mengobati pelbagai
kekalutan yang kita hadapi dan obat yang sangat manjur untuk berbagai macam
penyakit yang kita derita. Betapapun, shalat mampu meniupkan ketulusan iman dan
kejernihan iman ke dalam relung hati, sehingga hati pun selalu ridha dengan apa
saja yang telah ditenyukan Allah.
Lain
halnya dengan orang yang senang menjauhi masjid dan meninggalkan shalat. Mereka
niscaya akan hidup dari satu kesusahan ke kesusahan yang lain, dari guncangan
jiwa yang satu ke guncangan jiwa yang lain, dan dari kesengsaraan yang satu ke
kesangsaraan yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar